Sobat Jipmania, bahasan kita kali ini masih tentang “Vitara Diesel” , nah jika kemarin kita sudah membahas
Suzuki Vitara Diesel Gen 1, maka kali ini kita akan membahas penerusnya yaitu Suzuki Grand Vitara, yang mulai meluncur di pasaran dunia tahun 1998. oh ya bagi yang belum membaca tentang Vitara Diesel gen 1 bisa klik link dibawah ini 😀 .
Khusus untuk pasar Indonesia “Suzuki Grand Vitara” model ini lebih dikenal dengan nama Suzuki Escudo 2.0.
di Indonesia Suzuki Escudo menggunakan mesin bensin berkode J20A, dengan kapasitas 2.0 liter, 4 silinder inline DOHC 16 Valve, Output tenaga maksimum dari mesin ini adalah 128HP @5.900 RPM, sedangkan torsi maksimumnya mencapai 174 Nm @2.900 RPM. namun sayangnya semua Escudo yang beredar di Indonesia berpenggerak 4×2 .
Kembali ke “Grand Vitara Diesel” untuk pasar Jepang Suzuki Grand Vitara tetap menggunakan mesin diesel seri RF dari Mazda, mesin ini jugalah yang dipakai oleh Suzuki Vitara Diesel generasi pertama
Mazda RF Engine
Cylinders: 4Valves per cylinder: 2Displacement: 1998 ccBore x stroke: 86,0 x 86,0 mmCompression ratio: 20,9 :1Max power: 64 kW (87 hp)Max power @ rpm: 4000 rpmMax torque: 216 NmMax torque @ rpm: 2000 rpmFuel delivery: indirect injectionEngine type: ohcTurbo : Yes, with Intercooler
Sedangkan untuk pasar Eropa, Suzuki Grand Vitara menggunakan mesin diesel yang dipasok oleh pabrikan asal Prancis yaitu Peugeot – Citroen (PSA Group), mesin berkode DW10 ini merupakan pengembangan dari mesin XUD9 , FYI mesin ini juga dipakai oleh Suzuki Jimny Diesel, meskipun kubikasinya kecil hanya 1998 cc, namun berkat sistem injeksi Common rail + Turbo, mesin ini mampu mengelauarkan tenaga yang besar dan disertai torsi raksasa.
Peugeot DW10 2.0
Cylinders: 4Valves per cylinder: 2Displacement: 1998 ccBore x stroke: 85,0 x 88,0 mmCompression ratio: 17,6 :1Max power: 80 kW (109 hp)Max power @ rpm: 4000 rpmMax torque: 250 NmMax torque @ rpm: 1750 rpmFuel delivery: direct injectionEngine type: ohcTurbo : Yes, with IntercoolerCylinders: 4, in line
Keunggulan dari mesin diesel tentunya adalah efisiensi bahan bakar, bayangkan saja dengan torsi 250-280 nm yang sudah didapat di 1750 rpm, maka kaki tak perlu injak gas dalam dalam untuk membuat mobil melaju, keuntungan lainnya adalah kita bisa lebih santai ketika harus merayap/crawling.