Sobat Jipmania, Steyr Puch Haflinger merupakan kendaraan ringan 4WD buatan Austria yang sempat populer di Indonesia tahun 60 – 70an bebarengan dengan Jeep GAZ 69, Steyr Puch Haflinger banyak digunakan utamanya sebagai Rantis (Kendaraan Taktis) TNI .
Masuknya haflinger di indonesia adalah berkat jasa Mr. Gerhard Ortner’s seorang agen pemasaran Steyr yang gencar menawarkan mobil ini masuk ke indonesia, karena bobot yang ringan dan kemampuan offroadnya yang baik akhirnya menarik TNI untuk mendatangkan Haflinger, utamanya untuk kepentingan operasi Dwikora dan Trikora.
Jumlah Haflinger yang didatangkan pun cukup massif, pada tahun 1960-1970 indonesia mengimpor hingga 1.500 unit Haflinger dalam keadaan utuh, menyusul 500 unit kemudian dalam bentuk suku cadang.
Sebagai Rantis (Kendaraan taktis) pada era 60-an, haflinger pernah mejadi andalan berbagi kesatuan elit TNI. Tercatat mulai dari pasukan pengawal Presiden Soekarno Cakrabirawa dan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat).
Ada dua keunggulan dari Haflinger, yang pertama adalah bobotnya yang ringan, hanya sekitar 650 kg, tentunya bobot yang ringan ini mempermudah mobilisasi, dan membuat Haflinger sangat handal di Medan Offroad.
Meskipun hanya berbobot 650 kg, tapi haflinger mempunyai kapasitas muat (payload) hingga 500 Kg, kecil kecil cabe rawit nih 😀 .. keunggulan yang kedua adalah desainnya yang semi modular, sehingga mudah disesuaikan dengan fungsi fungsi tertentu.
Untuk urusan mesin , Konfigurasinya pun unik karena Steyr Puch haflinger menggunakan dapur pacu yang diletakkan di belakang, mirip dengan Vw kodok, mesinnya pun kecil hanya berkapasitas 700 cc yang mampu menghasilkan tenaga 28,5 hp, dan torsi maksimal 30,7 nm, tenaga dari mesin kemudian disalurkan via transmisi manual 5 percepatan, dan tentunya kendaraan ini mempunyai kapabilitas 4WD 😀 ..
Ada 4 tipe Haflinger yang pernah digunakan oleh TNI..
Yang pertama adalah Haflinger Type “C” dengan ciri short wheelbase, dilengkapi 4 pintu, dan mempunyai penutup kanvas .
Kedua adalah Type “CCC” , Type ini sudah dilengkapi dengan CDI. yang ketiga adalah adalah haflinger Type “B” Short Whellbase , Short Canvas.
Tipe ke 4 adalah Haflinger “MML” (Mosquito Missile Launcher) , tipe ini mempunyai long wheelbase dengan canvas pendek, dan tanpa penutup samping/belakang, seperti pick up flat deck. versi ini digunakan untuk mengangkut rudal anti tank masquito.
dikarenakan indonesia memesan banyak, maka haflinger indonesia memiliki spek khusus, seperti semua indikator yang berbahasa indonesia, bandingkan dengan mobil sekarang nggak ada yang seperti ini walau udah diproduksi ribuan bahkan jutaan di Indonesia.
Pada era orde baru Indonesia kembali mengimpor 200 unit Haflinger untuk perkebunan (sebagai kendaraan penyemprot pupuk) pada Tahun 1970, jumlah total Halinger di Indonesia mencapai 2200 unit, atau 6% dari seluruh produksi Haflinger di seluruh dunia.
Dari 2200 unit yang sempat masuk indonesia, sampai saat ini hanya tersisa ratusan Haflinger yang tersebar di seluruh penjuru indonesia, kadang dengan keadaan yang sangat menggenaskan, karena ketersediaan sparepart yang langka, namun bukan orang indonesia namanya jika nggak bisa ngakali, banyak modifikasi yang dilakukan, entah itu ban yang diganti, maupun mesin yang ditukar dengan mesin vw :D.
Engine: 39.2 ci, 2-cyl opposed, air-cooled
Power (hp): 28.5 @ 4,800 rpm
Torque (lb-ft): 30.7 @ 3,500 rpm
Bore & stroke (in): 3.15 x 2.52
Comp. ratio: 7.8:1
Transmission: 5-spd transaxle
Axle ratios: 4.22:1 + 2.21:1 reduction= 6.43:1 final drive
Tires: 165-12
Wheelbase (in): 59
L x W x H (in): 112 x 55 x 69
Passenger capacity: 4
Fuel capacity (gal): 8.3 (provision for 5-gallon jerrycan)
Min. grd. clearance (in): 10.3
Approach angle (deg): 32
Departure angle (deg.): 27
Fording depth (in): 14
Curb weight (lbs): 1,420
GVW (lbs): 2,640
Top speed (mph): 44
Fuel economy (mpg): 36
source :
google.com
indomiliter.com:
http://tdc.haflinger-4wd.com
JIPMANIA 